Islam dan Kemajuan Zaman

Kondisi Sekarang (Hayatun hayah, Kalam)

Al Gholillah

Yang perlu dihidupkan pertama adalah Manusia dengan Kehidupan dan Alam semestanya. dan harus terciptanya kembali nilai tukar dsb untuk menghidukan roda perekonomian internasional.

industry pasca covid 19 harus segera dibangkitkan kembali dan manusia dengan sistem religiulitasnya harus selalu manteng (dalam keadaan dzikrullah terus) dengan tuhannya.

hubungan antar manusia mulai diperbaiki dengan adanya interaksi dan hukum, hukum yang mengatur antar manusia dengan sesamanya, mengatur hukum manusia dengan dirinya sendiri dan mengatur hukum dengan alam semesta, mengatur hukum dengan negaranya. tentunya akan ada revisi dan amandemen pada dasar yang kita pahami bersama terkait apa yang selalu kita baca ya tentunya Al Kitab yang dijadikan kitab hukum. 

jika ada mutazillah (aqidah mutazillah) harus paham bahwa ada seorrang imam atau mujtahid yang menjaadi bentuk eternalan dari kitab atau al kitab, baik al quran, injil, zabur, tauroh atau kitab kitab ulama shalih.

Maka bentuk hukum adalah hukum alam yang menjadi oksigen bagi nafas nafas manusia yang berbentuk hasil eternal sempurna (The Perfect Eternal) pasca covid 19 (Np Ghost BC / Year Zero).

saya merupakan pendengar underground karena bentuk kunci dari ruh tuhan yang datang seperti lagu Ghost BC (petrus, Np Live eternal / Lucifer).

#AlGholillah

Sistem Monogarki

Abu Siyasiyun

Sistem ini dibuat seperti sebuah sistem piramida yang menjadikan pemimpin superior berada di puncak kepemimpinannya.

hanya membutuhkan satu orang saja yang memimpin dan menempatkan satu bawahannya untuk mengelola di strata dasar, seperti kepemimpinan firaun atau para imam. 

begitupun dalam urusan sex, sebagaimana tahapan abraham maslow terkait psikologi, hanya diatur satu orang superior.
#Abusiyasun
#Algholillah


Dasar IPTEK dan Madaniyah

Al Gholillah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

dari ayat ini mulai muncul penggalian dan tafsir terhadap apa yang dilakukan oleh beberapa bagian dan para ahli ilm. yaitu terkait madaniyah dan perbendaan serta kemajuan iptek yang semakin memudahkan kita untuk membangun sebuah sistem peradaban yang unggul dan terbaik.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"agar Ahli Kitab mengetahui bahwa sedikit pun mereka tidak akan mendapat karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwa karunia itu ada di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(QS. Al-Hadid 57: 29)

#AlGholillah


Posting Komentar

0 Komentar